Syekh Abbas merupakan seorang tokoh agama yang diyakini masyarakat sebagai Wali Allah (kekasih Tuhan). Awalnya, masyarakat setempat tidak mengetahui bahwa di lingkungan mereka terdapat makam seorang leluhur yang mulia. Sebelum tahun 2000-an, masyarakat hanya mengetahui bahwa tempat yang sekarang menjadi makam Syekh Abbas hanyalah tumpukan batu bata memanjang yang berbentuk seperti makam tanpa mengetahui dengan jelas siapa yang dimakamkan di tempat tersebut. Namun setelah ada seseorang yang mendapatkan mimpi bertemu dengan Syekh Abbas, barulah masyarakat setempat mengetahui bahwa tumpukan batu bata tersebut ternyata adalah makam Syekh Abbas. Hal yang unik adalah bahwa orang yang bermimpi didatangi Syekh Abbas justru bukan orang dari Desa Dorowati, melainkan seorang perempuan yang berasal dari daerah Kuwarasan, tetapi diyakini masih merupakan keturunan Syekh Abbas.
Di sisi lain terdapat pengalaman yang dialami langsung oleh masyarakat yang memperkuat keberadaan makam Syekh Abbas. Pada waktu itu, ada beberapa orang yang pernah mengantarkan seseorang yang tidak dikenal pada malam hari menuju makam Syekh Abbas. Seseorang yang diantar tersebut diketahui memakai pakaian serba putih dan sorban. Sesampainya di dekat kawasan makam, seseorang tersebut menghilang secara tiba-tiba sehingga orang-orang yang pernah mengantarkan orang tersebut meyakini bahwa orang yang mereka antar adalah Syekh Abbas. Hal tersebut merupakan salah satu tanda yang menjadi keistimewaan Syekh Abbas Sejak.
Sejak saat itu, makam Syekh Abbas secara berangsur-angsur mulai dibangun dan ramai didatangi para peziarah dari berbagai tempat, seperti Kudus, Demak, Jember dan lain sebagainya. Bahkan beberapa pejabat penting diketahui pernah ziarah ke makam Syekh Abbas. Lazimnya, para peziarah membaca tahlil dan Surat Yasin sebagai salah satu cara untuk mendoakan beliau. Masyarakat meyakini bahwa Syekh Abbas merupakan tokoh yang kharismatik meski hingga saat ini asal usul, kisah hidup, dan silsilah beliau belum ditemukan. Syekh Abbas juga diakui memiliki banyak kelebihan yang dibuktikan dengan sejumlah pengalaman spiritual beberapa perziarah dimana mereka mendapatkan petunjuk lewat mimpi untuk datang ke makam beliau. Sesampainya di makam, mereka menemukan benda-benda unik yang dianggap masyarakat sebagai bukti kemuliaan yang dimiliki Syekh Abbas. Sosok Syekh Abbas tetap mendapatkan tempat yang khusus di hati masyarakat Desa Dorowati yang diwujudkan melalui hadiah Surat Al Fatihah setiap malam Jumat untuk beliau.
(Jejak dan potret situs leluhur di 150 desa di Kabupaten Kebumen. Ir. KRT. H. Darori Wonodipuro, MM. & Agung Widhianto, SIP. Hal 281-283)